AKU RINDU KAMU
Rabu, 02 Oktober 2013
Rindu
Aku benci
mendengar kata rindu, ada kutipan lagu yang berbunyi “Rindu ini terasa
indahnya, andai kau ada disini” aku juga benci dengan kutipan tersebut. Bila
kau ada disini, mungkin rindu ini takkan ada, memang. Gara-gara jarak? Jarak
jangan disalahkan, dia tidak tau menahu soal hal ini. Apa mungkin karena
perasaan? Perasaan apa? Lama tidak berjumpa? Lama? Ini cuman 1 atau 2 hari saja
kita tidak bertemu tapi yang namanya rindu ini selalu datang disaat yang tidak
tepat. Mengapa? Jangan kau tanyakan hal ini, karena waktu yang kita lalui itu
terlalu sering. Apa mungkin kita tidak usah bersama lagi atau bertemu lagi?
Mungkin melakukan hal ini adalah idea yang bagus, tapi sayang seribu sayang
bila aku melakukan ini, kau tanya lagi kenapa? Ya pasti jawabannya kau taulah,
membuat aku gila! Tak percaya? Itu buktinya aku tidak bertemu dengan kau 1 atau
2 hari saja sudah menuliskan beberapa kata rindu diatas tulisan ini. Inget gak
sih kapan kamu nahan aku disaat aku pengen pulang setelah nganter kamu sampe
dirumah? Hal sepele itu membuat kamu menangis terharu akibat takutnya kamu akan
kehilangan aku, takut aku kenapa-napa dijalan, atau apalah yang membuat air
mata kamu disaat itu turun. Disaat itu juga aku terdiam sejenak dengan kelakuan
kamu yang berbeda sebelum aku ingin pulang. Inikah dinamakan rindu juga?
Menurut kamu? Menurut aku? Iyalah! Ternyata… rindu itu tidak hanya hadir disaat
kita jarang bertatap muka, pas disaat kita bertatap muka saja selalu muncul
kata-kata ini. Melanjutkan yang tadi, aku hanya bisa memberikan pelukan pertama
aku disaat itu, sepele juga sih ini pelukan, tp entah kenapa bias meredam air
mata yang jatuh itu, entah fungsinya apa pelukan ku itu. Mungkin saja itu bukan
sekedar pelukan ya? Iyakan? Pelukan yang bisa meredamkan air mata seseorang itu
bukan pelukan yang biasa-biasa saja, melainkan pelukan…. Ahhh lebay rasanya
kalau dilanjutkan. Iyasih lebay, padahal cman hitungan detik melakukannya tapi
bisa menghentikan air mata yang jatuhnya lebih dari bermeni-menit bahkan
berjam-jam. Aku jadi pengen memeluk kamu lagi, seperti dulu. Sering mungkin,
disaat kita berdekatan. Sekarang juga kita sering, tapi jarang, karna kita
terbentang oleh jarak. Ahhhh… lagi-lagi jarak disalahkan, sudahlah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar